MOTIVASI DIRI

Hanya seorang yang pemarah yang bisa betul-betul bersabar. Seseorang yang tidak bisa merasa marah tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Sedangkan seorang lagi yang sebetulnya merasa marah, tetapi mengelola kemarahannya untuk berlaku baik dan adil adalah seorang yang berhasil menjadikan dirinya bersabar. Dan bila Anda mengatakan bahwa untuk bersabar itu sulit, Anda sangat tepat, karena kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang membuat kita seolah-olah berhak untuk berlaku melampaui batas.

Rabu, 09 Maret 2011

Dampak Buruk Berteman Dengan Orang Yang Tidak Baik

''Janganlah Anda berteman dengan orang yang tidak membangkitkan semangat ibadah anda,ucapan dan tingkah lakunya tidak membuat anda dekat dengan ALLAH.
Ketika anda berbuat keburukan,menjadi di perlihatkan kepada Anda sebagai sebuah kebaikan,karena Anda bersahabat dengan orang yang perilakunya lebih jahat daripada Anda."

Pembicaraan merupakan sarana komunikasi antara seseorang dengan orang lain.
Pembicaraan memiliki makna yang sangat penting dalam sebuah pergaulan.Ketika pembicaraan itu baik dan mengandung nilai-nilai luhur yang di ajarkan agama,tentu banyak faedah dan manfaat yang bisa di ambil.Bergaul dengan orang yang baik,tentu akan memperoleh kebaikan,begitu pula sebalik nya bergaul dengan dengan orang yang jahat,maka besar pula pengaruh kejahantan yang di tularkannya.

Jangan anda bergaul dengan orang yang ucapan dan tingkah lakunya tidak mencerminkan nilai-nilai kebaikan yang dapat membuat anda semakin dekt dengan ALLAH .Sekalipun ia adalah orang yang ahli ibadah atau orang yang zuhut.Tetapi bila ucapan dan tingkah lakunya tidak mencerminkan kezuhutan dan nilai-nilai ibadah,maka bergaul dengannya justru akan sangat berbahaya.
Bergaullah dengan orang yang amal perbuatannya sejalan dengan ketentuan syari'at tanpa melebih lebihkannya dan tidak pula di buat-buat,karena adanya dorongan dan mutivasi lain secara ekternal yang tidak tumbuh dari keikhlasan dalam hatinya.bergaul dengan orang yang baik ucapannya dan perilakunya yang memberikan semangat dan dorongan untuk mendekatkan diri pada ALLAH,sekalipun ia bukanlah orang yang ahli ibadah adalah jauh lebih baik dari pada bergaul dengan orang yang ahli ibadah tetapi buruk ucapan dan akhlaknya.
secara naluriah seseorang akan suka mengikuti orang yang di pandangnya baik,sekalipun sebenarnya ia berbuat salah.memang untuk mencari seorang teman yang sempurna sifat-sifatnya ,sungguh teramat langka,bahkan mungkin tidak ada.Namun yang terpenting dalam sebuah persahabatan seseorang di tuntut untuk bersikap dan berakhlak yang lebih baik daripada temannya.sehingga kebaikannya bisa bermanfaat bagi teman sepergaulannya.bukan sebaliknya,dia justru terseret oleh kejahatan temannya.
Tetapi jika sebuah persahabatan itu hanya di dasarkan pada kepentingan lahiriah,maka akan terjebak dalam sebuah sikap penghias dan memperbaiki penampilan lahir saja.perbuatan dan sikap yang di buat-buat dengan hanya memperbaiki penampilan lahir hanyalah akan menyebabkan terjadinya kemaksiatan besar di dalam hati,yang bahayanya tidak lebih kecil daripada kemaksiatan anggota tubuh lahir.

Yusuf bin Husain Ar-Radhi berkata:"seandainya ALLAH menjatuhkan aku pada semua kemaksiatan,akan lebih aku sukai daripada Ia menjatuhkan aku pada perbuatan amal baik yang di buat-buat dan di perindah kerena tujuan lain agar di pandang sebagai orang yang ahli beramal.sebab dengan kemaksiatan itu akan menyadarkan kekurangan dan keburukanku.sementara pada masalah kedua,aku berharap memperoleh tambahan pahala dari kemaksiatan yang aku pandang sebagai kebaikan."

Seorang bijak berkata:"Barang siapa yang mendasarkan pergaulan hanya pada banyaknya amal kebaikan dan tingkah laku lahiriah saja,maka ia termasuk orang yang bodoh.dengan cara mengenali lahiriah saja maka ia menjadi tertipu oleh penampilan lahir yang di buat-buat dan di perindah lahiriahnya saja agar di pandang sebagai orang yang baik dan terhormat.bentuk amal semacam ini,akan memasukkan seseorang pada kemusyrikan,yang membuatnya keluar dari hakekat ketauhidan.oleh sebab itu,nilai sebuah amal sangat di tentukan hakeket yang ada di dalam hatinya.

Sufyan Tsaury berkata:"barang siapa yang bergaul dengan orang yang banyak,tentu di tuntut mengikuti mereka,barang siapa yang mengikuti mereka,tentu harus mengambil hati mereka,barang siapa yang mengambil hati mereka,akan binasa seperti mereka."

Sahal bin abdullah berkata :"Hindarilah berkawan dengan tiga macam manusia berikut,yaitu:
1.Para penguasa yang lalai diktator.
2.Ahli baca Al-Qur'an yang suka mencari muka
3.Orang yang bodoh yang mengaku sebagai ahli sufi."

suatu ketika Yusuf bin Husain bertanya kepada Dzin Nun Al Mishri:"Kepada siapa saya harus berteman??"Ia menjawab:"Orang yang tidak menyembunyikan sesuatupun terhadap sesuatu yang anda ketahui dari ALLAH tentang dia."Ali ra.berkata:"sejahat -jahat nya teman adalah orang yang mengajak anda untuk bermuka dua(penjilat)dan mencari cari alasan."

Seorang ulama sufi berkata:"Barang siapa yang tidak mengetahui sesuatu apapun selain ALLAH,dan tidak melihat apapun selain ALLAH,maka segala sesuatu menjadi tunduk kepadanya.Terhadap segala sesuatu,ia mampu menguasainya,dan dia tidak terbebani dan di kuasai oleh sesuatu.
sesuatu yang keruh akan menjadi jernih karenanya,dan tidak ada sesuatupun yang dapat mengeruhkannya."

Renungkanlah,betapa agung dan mulianya orang semacam itu,semoga ALLAH memberikan kemanfaatan dan keberkahan kepada kita karenanya.
kepada orang semacam itulah,seharusnya seorang murid yang menempuh perjalanan menuju ALLAH bersahabat.

Hindarilah bersahabat dengan orang yang lebih rendah baik iman ,ilmu,amal dan akhlaknya.bersahabat dengannya sangat berbahaya,karena anda tidak akan melihat aib dan kekurangan anda,sementara yang terlihat hanyalah kebaikan dan kesempurnaan anda.sehingga anda merasa heran dan kagum dengan amal kebaikan anda sendiri.
Padahal rasa kagum dan merasa dirinya paling baik dan sempurna amalnya adalah pangkal dari segala kejahatan.apalagi kalau sampai kesalahan yang di lakukannya,justru terlihat olehnya sebagai sebuah kebenaran dan kebaikan.